Iri

Iri

Ah, si mbak cantik itu sudah datang, baju terusan berwarna biru laut, topi baseball hitam, sepatu kets putih dan kaus kaki membalut betisnya. Tiap pagi dia datang membuka toko buku diseberang jalan ini, mengucap "Assalamu Alaikum, selamat pagi semua!" Pada tokonya yang isinya sepertinya hanya buku, lemari, beberapa meja dan kursi.

Begitu akrabnya si mbak ini dengan dagangannya, dia ciumi buku-buku tua, mengatur ulang jejeran buju yang diletakkan di display dan dia elus sayang satu per satu buku-buku itu.

Toko itu seminggu yang lalu baru dibeli si mbak cantik ini. Toko ini dulunya sebuah kedai kopi. Ku dengar setelah cucu sang pemilik lama meninggal, beliau sudah kehilangan hasrat lagi mengurus kedai kopi yang sebenarnya selalu padat pengunjung. Saat serah terima kunci, sang kakek tua pemilik lama menangis di pelukan si mbak cantik.

Tak lama kemudian datanglah beberapa orang berpakaian putih untuk membersihkan toko yang sempat terbengkalai dari 2 tahun lalu. Esoknya beberapa truk yang berisi beberapa lemari, meja, kursi dan buku-buku bergantian berdatangan sementara terlihat si mbak cantik mengarahkan para pekerja menempatkan barang-barang toko.

Pagi ini adalah pembukaan toko, si mbak cantik terlihat bahagia duduk di meja kasir. Tak lama sang kakek pemilik lama pun datang, mungkin mereka masih keluarga. Terlihat mereka berpelukan, lama.

Setahun

Seperti biasa, pagi ini si mbak cantik kembali membuka toko bukunya dengan sebuah salam "Assalamu Alaikum, selamat pagi semua!" Seperti biasa, dia ciumi buku-buku tua, mengganti buku-buku display kemudian dielusnya dengan sayang satu per satu. Sungguh bikin iri.

Tapi, ada yang berbeda hari ini. Buku yang di display punya warna yang menarik, cerah, tidak tebal. Mungkin karena beberapa hari ini terlihat anak-anak berlarian bebas karena sedang libur sekolah, maka display bukunya adalah buku anak-anak.

Beberapa pelanggan toko si mbak hari ini adalah orang tua dan anak atau anak-anak tanpa orang tua. Ramai sekali disana tapi si mbak cantik selalu melayani dengan senyuman bahagia. Sungguh bikin iri.

Sering sekali si mbak cantik pulang larut malam, seperti biasa beliau mengucapkan salam "Assalamu Alaikum, selamat malam dan selamat tidur!" Ah, lucunya dia mengucapkan selamat tidur, selalu membuat aku geli mendengarnya.

Tahun ke-2

Tidak ada perubahan dari kebiasaan-kebiasaan si mbak cantik, dari pagi sampai malam, bahkan aku bisa membuat jadwal kegiatannya sehari-hari dengan akurat. Awal bulan selalu datang truk mengangkut buku-buku baru. Dan akhir bulan pemilik lama selalu datang berkunjung, ngobrol lama dengan si mbak cantik dan menemaninya sampai malam datang dan tutup toko.

Tapi, hari ini ada yang beda. Hari ini akhir diriku menatap toko buku sang mbak cantik. Pemilikku akan memindahkanku ke tokonya yang lain. Iya, aku ini cuma buku hiasan yang ditaruh sebagai bagian dari display toko furnitur moderen.

Karena itu, aku iri.

Comments

  1. Ah kenapa baru terbaca sekarang. Itu labelnya not human. *tepokjidat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts